Sabtu, 16 Januari 2010

hari minggu yg membosankan

hari ini hari minggu paling membosankann,
males kesel semuanya campur aduk

tau gw lg kesambet setan apaan
ahahaaa

tapi itu semua udah biasaa

nyantai ajaa kali eheheee

Jumat, 15 Januari 2010

Vierra Rasa Ini






ku tak percaya kau ada disini
menemaniku di saat dia pergi
sungguh bahagia kau ada disini
menghapus semua sakit yang kurasa

mungkinkah kau merasakan
semua yang ku pasrahkan
kenanglah kasih..

Reff :
ku suka dirinya, mungkin aku sayang
namun apakah mungkin, kau menjadi milikku
kau pernah menjadi , menjadi miliknya
namun salahlah aku, bila ku pernah merasa ini

na nana nanana nana nanana

back to * , Reff

back to Reff

Jumat, 08 Januari 2010

cuplikan cerita "Cuttery Land the Movie 1, Terror of Dilophosnake at Japan"

Pipi akhirnya keluar dari rumahnya menuju markas besar milik kakak Ressy, “mau kemana Pipi?” tanya Pupu. “kemana saja yang penting enak” balas Pipi tanda ia tak ada waktu untuk membalas pertanyaan Pupu, “baiklah, aku mengerti. Hati-hati Pipi”.

Sesampainya Pipi disana, keributan mulai terjadi. “kakak Ressy! Tolong buka pintunya! Kakak!” panggil Pipi dengan suara keras seraya menggedor pintu besi yang anehnya mampu digedor oleh Pipi sendiri. “iya, iya sebentar” balas suara diseberang sana. Ternyata yang membukakan pintu adalah kakak Rei, “kakak, kak Ressy ada didalam tidak?” “mau ngapain sih? Kok kayaknya penting amat. Tuh, kakakmu ada didalam. Ressy! Biang kerok datang nih”. “biang kerok? Enak saja!” “kenapa? Weee……” goda Rei seraya pergi meninggalkan markas itu. Pipi pun berlari masuk dan pintu besi itu menutup sendiri dengan otomatis, BRUK!. Ia menabrak sesuatu. Ternyata itu adalah kakak Ressy yang sudah menatap Pipi dengan senyum terpasang diwajahnya sejak tadi. “lain kali jangan lari ditempat berbahaya seperti ini lagi ya…” tegur Ressy dan ia mengusap kepala Pipi dengan lembut. “iya kakak, tapi kakak mau enggak bantu Pipi?” “bantu apa? Masalah buku yang kamu tanyakan kemarin, atau jangan-jangan kamu minta izin sama kakak untuk meminjam pesawat kakak hanya untuk bersenang-senang?” “bukan kakak, Pipi hanya ingin minta tolong sama kakak. Kira-kira kakak mau bantu Pipi atau enggak untuk menolong teman Pipi di Jepang……” “karena monster ular yang kemungkinan itu adalah pasukan Devil Bad kan?” potong Ressy. Pipi heran, “kakak tau darimana?” tanyanya. “loh, bukannya sejam yang lalu kamu kesini dan memberitahu kakak akan kabar buruk itu?” “sejam yang lalu kapan?” tanya Pipi yang semakin bingung, begitupun dengan Ressy. “kakak, sejak tadi pagi Pipi langsung ngobrol sama temen Pipi lewat Facebook sampai siang ini” “hah? Yakin kamu?” “memangnya kenapa sih kak?” “lalu yang tadi kesini siapa, dong?” “……” Pipi mengerutkan keningnya dan ia mengikuti Ressy masuk tanpa berkata apapun. “seandainya pikiranku masih dingin, pasti aku tidak akan ikut dalam percakapan yang tidak masuk akal ini!” gerutunya. Erick yang sudah dari tadi berada di dalam ruang pengatur mesin utama mendengar gerutuan Ressy karena pintunya terbuka, langsung keluar dan menghela napas. “Ressy, Ressy. Bisakah kau hentikan sifat burukmu itu?” tegurnya seraya memasukkan tangannya ke dalam saku bajunya dan melirik kearah Pipi. Timbullah prasangka buruk dalam benak Erick, ‘jangan-jangan anak ini…, bukannya tadi dia sudah kesini dan membawa kabar buruk, kenapa kesini lagi?’. “hei, Erick. Kalau kau ingin tau lebih banyak tentang sebabnya aku menggerutu, tanyakan saja pada anak ini!” balas Ressy yang menyadarkan lamunan Erick, tiba-tiba ada suara ledakan di lantai bawah tanah. Lalu mesin Information Via Sound (IVS) menggema, “terdeteksi Demoniac, Negatives Virus ditemukan di Asia Timur, terdeteksi Demoniac, Negatives Virus ditemukan di Benua Asia bagian Timur” dan Alarm peringatan berbunyi keras berulang kali. “Wah, kereen! Mesinnya bisa membaca pikiranku” Ressy dan Erick menoleh kearah Pipi dan mendapati Pipi sedang duduk dipagar pembatas. “Argh…! Dasar bodoh! Apa sih yang sedang kau pikirkan Pipi?” respon mereka serentak dan langsung ambil tindakan. Namun Pipi seperti tidak mendengar mereka, Pipi langsung berdiri dan melompat diatas ketinggian yang menjulang. “Pipi!” tangkap Ressy, namun ia tidak berhasil menangkap Pipi yang selalu membuat rusuh di Markasnya. “anak bodoh! Hei, jangan melamun. Cepat bantu aku selamatkan anak itu, tempat ini terlalu berbahaya untuk anak seumuran dia yang tingkahnya terlalu enerjik!” kata Erick seraya terbang menyusul Pipi di bawah, “terserah kamu sajalah. Hari ini aku benar-benar dibuat pusing sebanyak 2 kali oleh anak itu” gerutunya sekali lagi. Sementara itu Rei sudah didepan pohon yang tadinya adalah rumahnya Sunburst yang sudah dimintai tolong untuk dijaga oleh Aura. “tuh kan benar apa yang kubilang? Prediksi-ku selalu tepat dan tidak pernah salah” komentarnya melalui Watch Communication. “akukan sudah tau Rei! Kau diam saja” balas Ressy, “ada apa sih? Kayaknya sibuk amat. Dia bikin rusuh dengan tema baru ya?” curiga Rei. “iya, kali ini dia mencoba untuk meniru Dancing Sky Fly yang kita lakukan lusa kemarin, bedanya dia tidak meniru. Melainkan nekat melompat dari lantai atas” “Apa? Hei! Aku kan waktu itu membantumu menggali markasmu sampai sedalam mantel bumi paling ujung. Coba kau hambat jatuhnya dengan menutup gerbang mantel atas!” “terlambat, posisi kami sudah melebihi gerbang itu”. “heh! Cepat hubungi Romero! Suruh dia kesini! Jangan ngobrol mulu, nggak penting amat sih” tegur Lilia yang selalu muncul entah darimana. “ngobrol nggak penting apaan? Ini gawat, Pipi bikin onar lagi di Markas tau! Kali ini dia mencoba untuk melompat dari lantai atas dan sekarang Dia sudah dibagian tengah mantel bumi” “maaf aku tidak bisa komentar apa-apa” Lilia terbungkam. Lalu dia merasa ada satu iblis yang berkeliaran tidak jauh dari tempat mereka berada dan sepertinya iblis ini berkhianat dari Devil Bad. “Rei, kau merasa ada yang memata-matai kita?” “sama sekali tidak” “hmh……” “ada apa sih?” “sudah, jalan terbaik adalah meninggalkan tempat ini. Lupakan saja!”. Benar apa yang dikatakan Lilia. Di balik semak ada sesosok makhluk bermata merah menyala melihat mereka. “ruang data, ruang data… aha! Ketemu!” cari Pipi. Ia mencari kesempatan dalam keadaannya yang sedang menantang maut. Sayap Pipi mengembang secara tiba-tiba dan ia berbelok kearah lantai ZZ 1100. “untung kau cepat keluar, sayap………” Pipi menghela nafas, namun ketika ia mengangkat kepalanya, robot-robot penjaga yang memasang kuda-kuda dengan senjata api sudah mengelilinginya. “cukup!” perintah Ressy, Erick mengancam mereka dengan pedang samurai milik putrinya di belakang Ressy. Robot-robot itu langsung menurunkan senjata mereka dan memberi hormat kepada kapten dan komandan mereka yang baru saja menginjakkan kaki di lantai itu. Pipi tersenyum sambil mengedipkan matanya kepada Ressy dan Erick, lalu ia berlari dengan gesitnya menuju komputer-komputer pendeteksi sehingga Ressy dan Erick tidak mampu mengejarnya. “anak itu…, kecepatan berlarinya……” pandang Erick kelelahan mengejar Pipi, “kau jangan pernah remehkan kecepatan dia berlari! Bakatnya sudah tertanam sejak kecil” Ressy menyerah. Pipi mengutak-atik komputer itu, dan ia terlihat sangat serius. Tidak lama, ia melambaikan tangannya yang mengisyaratkan Ressy dan Erick harus menghampirinya. “hah?” “pasti dia menemukan kesulitan. Atau semacam itulah” pikir Erick. Karena kelelahan mengejar Pipi, mereka berjalan santai saja padahal Pipi sangat perlu mereka. Pipi mulai kesal dan akhirnya ia berkata, “hergh! Kakak, bisa agak cepat tidak? Aku ini sedang tidak mendapat kesulitan, tapi sedang mendapat informasi!” “ah! Iya iya”. Sementara itu, Romero baru saja sampai di depan markas mereka. Baru saja ia ingin menekan kode gerbang, ia terkejut ketika tau ada yang menepuk bahunya dari belakang. “Romero……, kenapa sih aku hubungi lewat Watch mu tidak kau angkat dari tadi” geram Rei. “eh, Rei ya? Haha… maaf tidak kuangkat. Aku baru ingat kalau Watch ku tertinggal lagi di sini” “kau ini……, kenapa sih?” jitak Lilia. “maaf maaf” pinta Romero. Sementara itu Nanny ternyata masih berlari setelah peristiwa tadi. Ia tidak mau Ellia dan Ellie mendengar pembicaraannya dengan Sunburst. Ia berkomunikasi lagi dengan Sunburst, “Sunburst, ini benar kau?” “iya, iya. Kau pikir Sunburst itu ada berapa?” “maaf, soalnya aku masih tidak percaya” “kau meragukan keajaiban satelit buatanku ya.....? Heh! Omong-omong aku ingin kesana nih! Kau ingin bertemu denganku tidak? Menurutmu aku harus kesana untuk memberitahu kabar buruk ini kepada Aura dengan kecepatan berapa tahun cahaya?” “terserah! Menurut perkiraanmu saja. Pokoknya aku mau kau sudah didepan Crystal Tower sebelum awan noon muncul alias sebelum tengah hari” “hmm....., berarti target dari Sirius ke Bumi adalah 60 detik”. Baru saja Nanny melihat ke atas langit ia sudah melihat bayang-bayang api yang kecil, “Sunburst, itu kau?” “iya” “cepet amat kesininya” “iyalah. Heh, sebentar lagi aku masuk ke atmosfer bumi. Tapi ngomong-ngomong apa itu?” “apaan? Sunburst? Hei! Kau dengar aku tidak? Kenapa sinyalnya jadi putus?”. Nanny mulai cemas dan ia melihat ke atas langit sekali lagi. Tiba-tiba ada sesuatu yang seperti api hitam menyerang Sunburst, lalu menghilang tidak menentu. Nanny ternganga menatapnya sehingga ia tidak menyadari keberadaan seorang demoniac dibelakangnya. Matanya berwarna merah menyala dan berwujud seperti Pipi. Ya, ini adalah demoniac yang berkhianat dari Devil Bad dan memberitahu rencana jahatnya kepada Ressy dan Ellie dengan menyamar sebagai Pipi.